Batang – Untuk menyamakan persepsi dan menyamakan langkah kebijakan yang mengait pada pencapaian serapan dipa Kementerian Agama Kabupaten Kota se eks-karisidenan Pekalongan, kemaren Senin (24/07) bertempat di Agrowisata Pagilaran kecamatan Blado Kabupaten Batang digelar rapat koordinasi realisasi anggaran triwulan II. Hadir dalam acara itu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, perencana,PPK dan bendahara se eks- karesidenan Pekalongan.
Kakankemenag Kabupaten Batang H. Akhmad Farkhan dalam sambutan pembukaannya selain menyampaikan selamat datang pada para Kasubag dan pejabat lain dari seluruh kabupaten kota, dia juga menekankan upaya yang produktif dan bersama-sama agar anggaran sampai saat ini dapat terserap hingga 70%.
“ Beberapa waktu lalu Gus Men (Menteri Agama RI) telah menginstruksikan pada seluruh Kakanwil dan Kakankemenag Kabupaten Kota untuk terus mengencangkan ikat pinggang agar serapan dipa di tri wulan II ini dapat mencapai 70%, maka momen ini menjadi awal evaluasi dan diskusi secara mendalam agar keinginan itu dapat terrealisasi,” kata H. Akhmad Farkhan.
Dia juga mengajak pada seluruh Kasubag, perencana,PPK dan bendahara se eks karesidenan Pekalongan untuk bahu membahu melaksanakan programnya yang telah termaktup dalam dipa itu dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.
“ Saya mengajak pada seluruh pejabat di Kemenag Kabupaten-Kota se eks Karesidenan Pekalongan untuk dapat merealisasikan serapan yang telah ditentukan itu, kalau bisa antar kabupaten dapat sama atau paling tidak jangan terlalu jauh perbedaannya,” ajaknya.
Sementara itu nara sumber dari Ketua Tim Kerja Perencana Kanwil Kemenag Jawa Tengah H. Ahmad Baikuni dalam penjelasannya menyampaikan bahwa realisasi serapan anggaran untuk Kemenag Kabupaten Batang pada tanggal 21 Juli 2023 tercatat 59,46%, namun bila hitungannya tanpa belanja pegawai serapanya mencapai 61,76%.
“ Pecapaian serapan dipa untuk Kemenag Kabupaten Batang pada tanggal 21 Juli 2023 mencapai 59,46% tapi bila dihitung tanpa belanja pegawai baru mencapai 59,46%, untuk itu perlu adanya peningkatan yang signifikan untuk satu minggu kedepan,” jelas H. Ahmad Baikuni.
Dia juga menuturkan bahwa masalah yang menjadi ganjalan dalam usaha pencapaian serapan adalah belanja modal. Menurutnya kedepan untuk mengatasi persoalan belanja modal itu yang mengait dengan pekerjaan fisik bangunan yang perlu dilelang Pra Dipa usahakan dilaksanakan pada bulan Desember.
“ Kita tahu bahwa persoalan yang selalu mengganjal untuk mecapai serapan yang tinggi adalah pada poin belanja modal, maka perlu strategi yang tepat tahun depan bila ada pekerjaan fisik bangunan yang perlu adanya lelang Pra Dipa upayakan dilaksanakan pada bulan Desember,” tuturnya.
Dia juga menegaskan berkaitan dengan belanja modal yang memakai e-katalog bula Pebruari harus sudah direalisasikan, sedangkan terkait belanja pegawai jangan sampai ada kekurangan terutama Tukin, TPG dan uang makan semua itu untuk dihitung cermat agar tidak terjadi pagu minus.
Sedangkan pemateri ke dua Anggota Tim Kerja Perencana Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Miftahudin menyapaikan tentang pelaporan Smart dan e-bappenas. Menurutnya ada beberapa kabupatan kota yang belum mengisi aplikasi itu sehingga operator harus mengisi sebagian sebagai monitoring dari Pusat.
“ Yang perlu Bapak-Ibu tahu bahwa anggaran SBSN 2024 akan ditarik ke Kanwil semua baik Madrasah, KUA maupun Haji sehingga semua itu akan terpusat di Dipa Kanwil,” katanya.
Dia juga memberikan informasi bahwa berkaitan dengan rehabilitasi Kemenag, fihaknya masih mengusulkan 8 lokasi, berharap semoga dapat mendapatkan semua. ( Zy_humas )