Batang (Humas) – Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam (Pokjawas PAI) Kab. Batang baru-baru ini mengikuti kegiatan pembinaan pengelolaan kelompok kerja yang dirangkai dengan pengukuhan sekaligus rapat kerja pengurus Pokjawas PAI periode 2025–2028 di Balai Bahasa Ungaran Kabupaten Semarang pada Rabu (17/9/2025) yang lalu.
Hadir mewakili Pokjawas PAI Kab. Batang Siswo,Idham Kholid,Sugito dan Nasikin yang memberikan inspirasi serta keikutsertaan dalam pengembangan mutu Pendidikan Agama Islam.

Hadir pada kegiatan itu Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Nur Zaini Wahyu Widodo, yang memberikan arahan sekaligus mengukuhkan para pengurus baru. Menurutnya pengawas PAI memiliki posisi strategis sebagai penjamin mutu pendidikan agama Islam di sekolah maupun madrasah.
“Kami berharap setelah pengukuhan ini akan muncul perubahan nyata dalam peningkatan mutu pendidikan. Apalagi Pokjawas PAI Jawa Tengah terbukti mampu menyusun dan melaksanakan program tanpa dukungan anggaran khusus. Ini patut diapresiasi dan layak dipromosikan di tingkat nasional,” ujarnya.
Selain itu kegiatan juga didesain untuk mengupgrade kepengurusan baru dengan mendengarkan motivator dan trainer profesional Jumala Multazam yang menyampaikan materi bertajuk “Resistensi yang Tak Terlihat: Deteksi Dini dan Strategi Solusi untuk Organisasi yang Solid.”
Dia mengingatkan adanya potensi “silent toxic” dalam organisasi. Menurutnya ini jangan dipandang sebagai ancaman, melainkan potensi yang dapat digarap dan dimanfaatkan agar perbedaan justru menjadi energi positif untuk mengembangkan organisasi.
“Potensi “silent toxic” dalam organisasi jangan dipandang sebagai ancaman, melainkan potensi yang dapat digarap dan dimanfaatkan agar perbedaan justru menjadi energi positif untuk mengembangkan organisasi,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu Amir Mahmud penasehat sekaligus Ketua Pokjawas Nasional, memberikan apresiasi atas langkah strategis yang ditempuh Jawa Tengah.
“Pokjawas PAI Jawa Tengah telah menunjukkan teladan bagaimana organisasi bisa berjalan efektif dengan kemandirian. Inilah semangat yang perlu dikembangkan, karena keberhasilan Pokjawas di tingkat provinsi akan menjadi kekuatan bagi gerakan nasional,” tegasnya.
Dengan semangat baru, pengurus Pokjawas PAI periode 2025–2028 diharapkan mampu menghadirkan program-program inovatif yang berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan agama Islam, baik di tingkat daerah maupun nasional.(sis/Zy_humas)