Batang – Kementerian Agama Kab. Batang menyelenggarakan rapat kordinasi Kepala MTs se Kabupaten Batang untuk menghadapi UASBN pada Selasa (13/3)di aula MTs Negeri Subah Kab. Batang.Hadir dalam acara itu Seluruh kepala MTs negeri dan swasta se kabupaten Batang, Kasi Pendidikan Madrasah dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang.
Kepala MTs Subah Kab. Batang Fatkhudin selaku ketua KKMTs kab. Batang dalam sambutannya mengatakan bahwa rakor hari ini akan membahas tentang persiapan UASBN madrasah di kab.Batang, yang selanjutnya akan dilakukan penyerahan naskah soal kepada Kasi Pendidikan Madrasah Kab. Batang untuk siap digandakan.Selain itu dia menyerukan kepada seluruh kepala madrasah untuk bekerja keras dan selalu kordinasi agar pelaksanaan UASBN dapat dilaksanakan dengan baik sehingga menghasilkan out put yang terbaik juga.Untuk itu Kepala Madrasah harus lebih intens dalam mengawal UASBN di madrasahnya masing-masing.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Batang Kudaifah, dalam pembinaannya sangat mengapresiasi pertemuan itu, dia menyoroti tentang pentingnya persiapan secara matang UASBN di madrasahnya masing-masing, karena persiapan yang matang merupakan awal keberhasilan suatu kegiatan. selain itu dia juga menyatakan bahwa Kepala Madrasah memiliki tanggung jawab yang sangat signifikan terhadap persiapan, pelaksanaan maupun evaluasai UASBN itu.
“Keberhasilah sebuah kegiatan diawali dengan persiapan yang matang.” katanya
“Salah satu alasan diberlakukannya kurtilas, adalah adanya ketimpangan dan ketidak seimbangan antara sainstifik dengan moralitas generasi muda sekarang, sehingga dikawatirkan generasi mendatang hanya akan memiliki ilmu pengetahuan saja sementara moralitasnya lemah.” ujarnya.
“Madrasah sejak berdirinya telah melakukan pendidikan yang menghantarkan peserta didiknya untuk menguasai keduanya, baik sainsnya maupun moralnya, bahkan moral dalam madrasah sangat ditekankan adalah akhlakul karimah.” ungkapnya.
Kudaifah berpesan agar seluruh kepala madrasah, untuk tidak henti-hentinya melakukan silaturahmi terhadap para tokoh masyarakat, maupun para alim ulama diwilayahnya masing-masing agar dengan kedekatan kepala madrasah dengan para tokoh itu akan dapat menambah keyakinan dan kepercayaan dari masyarakat sekitarnya, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap madrasah semakin besar. Selain itu dia juga berpesan agar Kepala madrasah sedapat mungkin menjadi panutan dan uswatun khasanah bagi seluruh potensi yang ada di madrasahnya baik guru, karyawan dan lebih-libih para peserta didiknya, bahkan sikap itu juga dibawa sampai ketengah-tengah lingkungan masyarakat, sehingga madrasah menjadi alternatif pilihan dari masyarakat. (Zy)