Batang (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang, Mahrus, menghadiri kegiatan Penyerahan Sertifikat Programa Eks Proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Lokal Teh Jawa Tengah periode tahun 1984–1985 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Kabupaten Batang, Jumat (22/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kakankemenag Batang memimpin doa bersama sebagai wujud syukur dan harapan atas keberkahan tanah yang telah disertifikasi.
“Ya Allah, yang Maha Pemberi Karunia, suburkanlah tanah ini laksana taman surga. Tumbuhkanlah padi, jagung, dan palawija yang menyejukkan mata, menenangkan jiwa, serta memberi nafkah halal bagi keluarga para petani,” ucapnya penuh khidmat.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dalam sambutannya mengingatkan para petani agar memanfaatkan sertifikat tanah dengan bijak. “Ini semua berkat perhatian Bapak Presiden. Mari kita ucapkan terima kasih. Namun setelah menerima sertifikat ini, jangan diagunkan untuk membeli motor, tetapi gunakanlah untuk pengembangan usaha tani,” tegasnya.
Gubernur juga memberikan apresiasi kepada PT Pagilaran yang berhasil membawa produk teh Batang dikenal luas hingga ke Portugal dan Prancis.
“Kita harus bangga, bahwa teh dari Batang lebih terkenal di luar negeri. Sertifikat ini menjadi pijakan agar petani lebih sejahtera dan produksi teh makin berkualitas,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Francisko Da Silva, dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 145 sertifikat tanah perkebunan diserahkan dalam kesempatan ini, guna mendukung penguatan usaha tani dan mencegah kredit macet bagi UMKM. Selain itu, juga dilakukan penandatanganan program sanitasi lahan yang melibatkan 950 petani non-SPH. Tercatat sekitar 300 peserta hadir langsung, sementara 650 lainnya mengikuti kegiatan secara daring.
Acara dihadiri secara langsung Bupati Batang beserta Forkopimda, Bupati Pekalongan, Bupati Banjar secara daring, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Kanwil BPN Jawa Tengah, kepala OPD Jawa Tengah, serta petani pemilik lahan. Hadir pula camat, kepala desa, penyuluh pendamping, dan perwakilan PT Pagilaran.(Am/Zy_humas)