Batang – Memberikan penghormatan pada Kakankemenag lama H.M.Aqsho yang telah pindah di Kemenag Kab. Tegal serta menyambut Kakankemenag baru H. Akhmad Farkhan yang pindah dari Kab. Tegal ke Kemenag Kab. Batang digelar resepsi lepas sambut yang digelar di aula lantai 2 Kemenag Kab. Batang pada Rabu (10/05). Hadir pada acara itu PJ. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, forkopimda, forkopincam Batang, para ketua ormas keagamaan, pejabat Kemenag Kabupaten tegal dan Kabupaten Batang serta seluruh mitra.
H.M. Aqsho kakankemenag Batang lama dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat berterimakasih pada para pejabat Kemenag Batang dan seluruh ASN yang telah bekerja sama dengan baik sehingga dirinya dapat melaksanakan tugas selama 2,5 tahun dengan baik. Menurutnya tidak hanya itu Bupati, forkopimda serta seluruh steakholder di Batang begitu baik sehingga dapat bersinergi dalam tugasnya.
“Saya ucapkan terimakasih pada Ibu PJ. Bupati Batang, forkopimda, dan seluruh steakholder yang telah bersinergi dan bahu membahu dalam berbagai tugas selama ini,” kata H.M. Aqsho.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kalau selama bertugas di Batang masih banyak kekurangan dan kesalahan.
“Dengan tulus saya menyampaikan permohonan maaf mana kala selama bertugas saya ada kekurangan dan kekhilafan pada semuanya saja,” ungkapnya.
Sementara itu H. Akhmad Farkhan selaku Kakankemenag baru dalam sambutannya menyampaikan perkenalannya. Menurutnya Batang hebat maka kalau diakhir jabatan Pak Aqsho ada banyak kasus pelecehan sexual yang dilakukan baik oleh oknum guru,ustadz maupun oknum Kyai di pondok pesantren ini sebuah ujian kita semua. Kita harus meyakini bahwa semakin besar kita mendapatkan ujian maka sesungguhnya kita hebat .
“Kita tahu di masa akhir kepemimpinan pak Aqsho, Batang diuji dengan banyak peristiwa yang sangat memprihatinkan, hingga viral menjadi Batang Cabul, ini adalah sebuah ujian dari Allah, semakin besar ujian yang diberikan oleh Allah maka sesungguhnya akan diangkat menjadi lebih baik, jadi Batang adalah hebat,” kata H.Akhmad Farkhan.
Lebih lanjut dia berujar untuk membebaskan Batang dari mara bahaya dan kasus-kasus yang melilit itu dia mengusulkan untuk diadakan tradisi ruatan.
“Ya, saya kira harus ada tradisi ruwatan di Batang ini. Agar Batang ini bisa terbebas dan dijauhkan dari hal hal negatif, seperti kekerasan seksual pada anak yang belakangan ini terjadi,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa pergantian jabatan adalah hal biasa. Ia juga menegaskan, bahwa pihaknya berencana menggelar Khotmil Quran dan Istighosah bersama di tingkat Kabupaten Batang sebagai upaya meredakan kasus kekerasan seksual pada anak.
“Kami akan adakan Khotmil Quran dan Istighosah. Mudah mudahan bisa dilaksanakan bersama dan berjalan rutin. Sehingga diharapkan masalah kekerasan seksual pada anak ini akan reda, bahkan hilang,” katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki juga sependapat, bahwa pergantian jabatan adalah hal yang sudah biasa dalam pemerintahan terlebih instansi vertikal.
“Itu bisa terjadi setiap saat, tidak bisa diprediksi berapa tahun sekali. Dan untuk Kepala Kantor Kemenag Batang, ada mutasi dari Tegal ke Batang dan Batang ke Tegal,” ujar dia.
Ia memastikan, Pemda tetap mendukung segala kinerja Kemenag untuk dapat bersinergi khususnya dalam kegiatan keagamaan. Dia juga menyatakan dukungan penuh terkait adanya rencana ruwatan yang diusulkan Kantor Kemenag Batang.
“Kami dukung kegiatan itu. Sesegera mungkin akan dilaksanakan. Mungkin dimulai dari Khotmil Quran ditingkat kabupaten maupun kecamatan secara bersama. Tentu dengan harapan Batang terbebas dari segala musibah dan malapetaka,” tandasnya. ( Zy_humas/rf )