Batang – Meneguhkan sineritas antara Kemenag Kabupaten Batang dengan UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, Kakankemenag Kabupaten Batang yang diwakili Kasubag TU H. Abdul Wahab menghadiri kegiatan Konferensi Internasional ICIS 2023 UIN Abdurahman Wahid Pekalongan, The Sixth International Conference on Islamic Studies 2023 di Hotel Dafam Kota Pekalongan pada Sabtu-Minggu ( 29-30/07). Kegiatan yang mengambil tema Islam Thought and The Digital Challenge: Exploring the Future of Education, Business, Law, and Society itu menghadirkan para Narasumber dari beberapa negara, Malaysia, Pakistan,Australia, Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Rektor Universitas Telkom Bandung, dan Professor Pendidikan IUIM Malaysia. Tampak hadir dalam acara itu Rektor UIN Abdurrahman Wahid, Para Dekan, Direktur Pascasarjana, tamu Undangan serta para mahasiswa UIN Abdurrahman Wahid.
Menurut panitia kegiatan konferensi acara itu digelar bertujuan untuk meningkatkan kualitas civitas akademik UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, memperkuat jaringan internasional, dan Moderasi Beragama. Menurutnya hal ini penting mengingat perkembangan teknologi dan informasi begitu cepat dan global akan menghadirkan pola dan mindset pada seluruh potensi masyarakat Indonesia.
Kasubag TU H. Abdul Wahab dalam keterangannya via WhatsApp mengungkapkan konferni internasional yang digelar oleh UIN Abdurrahman Wahid ini sangat penting bagi perkembangan civitas akademika UIN Abdurrahman untuk membuka cakrawala jaringan secara internasional.
“ Saya merasakan bahwa pendidikan di UIN Abdurrahman Wahid semakin menampakkan kemajuannya, mahasiswa yang lebih beragam dengan disiplin ilmu yang ditawarkan pun akan lebih bervariasi, maka perlu ada upaya untuk mengembangkan jaringan internasional dan mengembangkan networknya sehingga gemanya menjadi lebih mengglobal,” ungkapnya.
Dia juga menceritakan salah satu narasumber dari Pakistan Prof. Balloch (Vice Chancellor Mr. Chakar Khan Rind University, Sibi, Pakistan) memaparkan bahwa Sosial Engienering di Iraq sudah menyebar di seluruh dunia, memberikan efek positif dan negative. Efek positifnya adalah penyebaran dakwah dan informasi yang betul, sehingga dengan teknologi kita bisa menyebarkan informasi yang benar tentang Islam dunia. Sedangkan efek negatifnya banyak kalangan tertentu menyebarkan informasi yang tidak benar (hoaks) sehingga menjadikan Islam phobia.
“ Kita harus bisa menggunakan informasi yang benar agar dunia penuh kedamaian, karena disinyalir sampai hari ini social enginring di Irak sudah menyebar keseluruh dunia dimana didalamnya terdapat efek positif dan negatifnya, efek positifnya kita akan mendapatkan informasi yang benar tentang Islam, namun disisi negatifnya mereka akan menyebarkan informasi yang tidak benar (hoaks) sehingga lahir generasi Islam phobia,” jelasnya.
Sementara itu nara sumber yang lain adalah Prof. Dr. Adiwijaya dari Telkom University Bandung menyampakan bahwa dunia sekarang sangat berkembang baik teknologi maupun ilmu pengetahuan, oleh karena itu kita harus mengubah mindset maupun kultur cara kita bekerja kalau tidak kita akan ketinggalan.
“ Kita harus memenuhi kebutuhan organisasi yang mampu beradaptasi melalui beberapa proses, budaya, visi atau strategi dan mindset kemudian data dan leadership yang beroreintasi pada peningkatan kualitas secara terus menerus dan ilmu pengetahuan yang kita harus gali secara dinamis,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan peserta tentang bagaimana cara membangun mindset atau pola pikir yang baik sebab banyak ujaran kebencian, tahun 2023 Kominfo sudah mengidentifikasi 425 isu hoaks, dia menjelaskan bahwa kita tidak harus berusaha mencari lingkungan baik, agar tidak terganggu dengan informasi hoaks yang menimbulkan negative.
“ Semua itu sangat bergantung pada kita sebagai pengguna, berorientasi pada kemanfaatan, jelas sumbernya bukan media maindsteam tidak jelas sanadnya, artinya kita harus selektif dengan informasi yang kita dapatkan karena semua itu dapat mempengaruhi pola pikir kita, juga penting kita harus selalu berpikir positif,” jelasnya.
Dia juga menyarankan agar hal-hal yang dapat berakibat buruk pada diri kita hendaknya kita hindari, berarti kembali kepada diri kita, kalau kita melihat hal yang tidak baik atau buruk tentunya kita harus mengingatkan, jangan pernah berhenti untuk challenge sebagai orang yang memiliki pemahaman dalam kesadaran membangun lingkungan dan interaksi yang baik, yang penting informasi hoaks tidak dapat menggganggu stabilitas lingkungan yang ada. (Zy_humas)