Batang – Kakankemenag Kabupaten Batang yang diwakili Kasubag TU H. Abdul Wahab tadi pagi Sabtu (29/07) menghadiri acara Silaturahmi Kebangsaan Jilid III DPW LDII Provinsi Jawa Tengah secara virtual di RM. Sego Dalem Kota Pekalongan. Tema yang diambil dalam silaturahmi itu adalah Revitalisasi Nilai-nilai Toleransi dalam Pancasila Menyongsong Indonesia Emas. Acara yang diinisiasi oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah itu dibuka secara langsuh oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hadir secara virtual dalam acara itu Kesbangpol, Kakankemang, Kasat Binmas Polres Batang, Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua DMI, Ketua PDM Kabupaten Batang, Ketua PCNU, Ketua PCSI, Ketua PC Rifaiyah, Ketua Agama Kristen, Ketua Agama Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.
Dalam keterangannya via WhatsApp H. Abdul Wahab menyampaikan bahwa acara itu digagas oleh LDII dan dihadiri oleh para pejabat serta ormas keagamaan dan MUI dari Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan.
“ Saya mewakili Kakankemenag Kabupaten Batang untuk menghadiri undangan dari LDII dalam acara silaturahmi kebangsaan jilid III bersama para pejabat Kesbangpol, polres maupun ormas keagamaan baik di Kabupaten Batang maupun Kota Pekalongan,” kata H. Abdul Wahab.
Dia juga menyampaikan bahwa silaturahmi secara virtual ini di moderator oleh Muhadjirin Thohir anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah dengan menghadirkan pembicara dari Badan Pembina Ideologi Pancasila.
“ Materi yang disampaikan dalam silaturahmi ini sangan penting dan urgen karena mengait dengan nilai-nilai toleransi Pancasila untuk menyongsong Indonesia kedepan yang disebut dengan Indonesia Emas tahun 2045,” jelasnya.
Kasubag juga menegaskan materi yang disampaikan kali ini meliputi Pancasila, UUD1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Empat poin itulah yang disebut dengan empat pilar yang akan dapat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“ Materi penting juga kita dapatkan yaitu empat pilar yang akan dapat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.
Sedangkaan berkaitan dengan nilai toleransi pemateri menyampaikan pentingnya tiga arus toleransi berdimensi kemanusiaan yaitu, Toleransi Beragam, Toleransi Sosial Budaya dan Toleransi Sosial Politik.
“ Berkaitan dengan tolerannsi pemateri menyampaikan tentang pemahaman dan macamnya toleransi bahwa srus toleransi itu terdiri dari tiga yaitu Toleransi Beragam, Toleransi Sosial Budaya dan Toleransi Sosial Politik ini sangat penting bagi kita juga masyarakat memahaminya,” katanya.
Diakhir penjelasannya Kasubag TU menjelaskan bahwa kerukunan umat beragama menjadi bagian penting dari kerukunan nasional, apabila kerukunan antar umat beragama dan toleransi antar umat beragama terganggu tentunya akan berpengaruh kerukunan nasional, upaya membentuk desa inklusif, kampung moderasi.
“ Tidak bisa dikatakan agama itu benar semua, tetapi yang benar adalah setiap agama yang diyakni benar oleh pemeluknya masing-masing, dengan berbeda tentunya diharapkan akan semakin kuat dalam toleransinya,” punkasnya. (Zy_humas)