BATANG_ Hari sudah menunjukkan pukul 08.30 Wib, tapi gerimis memberi kesan gelap dan menambah suasana dingin, dan perjalanan pun dimulai. Butuh semangat tinggi untuk berjalan di medan yang terjal, dan juga licin sisa hujan sore kemarin. Iring-iringan para peserta begitu bergelora, saling memompa semangat untuk mencapai tujuan yang tentu tak mudah. Butuh satu jam untuk mencapai tempat lapang di bukit itu, Bukit Banaran.
Bukit Banaran merupakan sebuah bukit yang berada di dukuh Banaran Desa Gunungsari Kecamatan Bawang Kabupaten Batang yang memiliki ketinggian + 1.200 mdpl. Bukit ini dijadikan tempat upacara Hari Kesaktian Pancasila, Ahad (01/10/17) sekaligus pengibaran bendera raksasa berukuran 6 x 12 meter.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah DANRAMIL BAWANG (Sumargiyono, Kapten INF), sedangkan petugas pengibar bendera adalah dari komunitas pecinta alam Kecamatan Bawang yang tergabung dalam BAJAPALA (Banjarwaru Pecinta Alam) dengan tim hijaunya yang berjumlah 15 orang. Sedangkan peserta upacara berjumlah + 850 orang yang terdiri dari para siswa MTs dan MA di Kecamatan Bawang, para guru MI, MTs dan MA se- Kecamatan Bawang dan unsur perwakilan masyarakat di kecamatan Bawang.
“walau harus mendaki bukit yang terjal, tapi semua terpuaskan dengan lokasi upacara yang sangat indah, suasana upacara yang khidmat dan terpenting adalah menjadi saksi sejarah berkibarnya bendera raksasa di atas bukit Banaran untuk pertama kalinya di Kabupaten Batang”, Ujar Sobirin,selaku ketua KKMI Kec. Bawang.
Lebih lanjut Sobirin, mengatakan bahwa keikutsertaan para guru MI, MTs dan MA se Kecamatan Bawang dalam upacara tersebut merupakan sebuah wujud nyata menjaga persatuan dan kesatuan dengan seluruh elemen bangsa yang berada di kecamatan Bawang dalam kerangka meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila dan rasa nasionalisme.
Dan upacara hari itu di tutup dengan menyantap nasi talam atau nasi ambeng bersama-sama sebagai ungkapan syukur warga dukuh Banaran. sebanyak 100 ambeng/talam yang disajikan khusus oleh warga dusun Banaran kepada semua peserta upacara . (masykur)