Batang – Jelang Penilaian Akhir Tahun (PAT) di MA Muhammadiyah Limpung digelar Ujian Praktik (UPK). Ujian itu bertujuan untuk menguji capaian kompetensi keterampilan peserta didik pada akhir jenjang satuan pendidikan pada mata pelajaran yang telah ditentukan serta mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan pembelajaran dan keterampilan siswa selama menempuh pendidikan. Ujian itu digelar selama 9 hari dari Kamis (2/2) hingga Sabtu (11/2) dan diikuti oleh 43 siswa kelas XII MIPA dan IPS.

Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum Muniroh dalam keterangannya menyampaikan bahwa penyusunan materi Ujian Praktik dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dan mengacu pada kompetensi dasar (KD) sesuai Kurikulum 13.

“Beberapa minggu sebelumnya, guru mata pelajaran telah memberikan tugas dan arahan mengenai materi yang akan diujikan pada para siswa,” kata Muniroh

Dia juga menjelaskan terdapat 15 mata pelajaran yang diujikan pada jurusan MIPA dan 12 pada jurusan IPS ini membutuhkan waktu yang lumayan lama, karena mata pelajaran yang diujikan untuk praktik cukup banyak.

“Ujian praktik itu meliputi mata pelajaran agama seperti Bahasa Arab, Fiqih, Akidah Akhlak, Quran Hadits serta mata pelajaran umum meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kimia, Fisika, Biologi, SKI, Informatika, PJOK, Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, dan Bahasa Jawa,” jelasnya.

Model ujian Praktik menurut Muniroh menggunakan beberapa konsep yang berbeda. Beberapa praktikum mata pelajaran ada yang menggunakan metode klasikal, yaitu dengan cara praktikum di tempat dengan menulis, membaca, interview, dan lain-lain. Ada juga beberapa praktikum yang menggunakan  metode gabungan klasikal dan metode kekinian yaitu menggunakan media sosial untuk mengumpulkan tugas praktikumnya.

Peserta didik mengerjakan tugas dengan waktu yang ditentukan dan mendokumentasikannya sesuai mata pelajaran yang diujikan. Tempat Ujian Praktik dilaksanakan di beberapa tempat yang berbeda antara lain, lapangan, ruang kelas, masjid, dan laboratorium IPA,” terangnya.

Sementara itu Kepala madrasah Ahyaudin dalam keterangannya menjelaskan bahwa Ujian Praktik ini selain untuk memberikan nilai tambah juga untuk membentuk keterampilan siswa sehingga teori dan praktik dapat disinkronkan dan dapat  diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti Ujian Praktik Bahasa Jawa yaitu Pidato Bahasa Jawa (sesorah) tentang acara pernikahan.

“Alhamdulillah selama ujian seluruh siswa tampak antusias terpancar dari wajah-wajah mereka menyiratkan semangat ujian demi mencapai kelulusan,” paparnya.

Ketua Panitia ujian praktik Marsita Fatimah dalam keterangannya menyampaikan dengan mengikuti ujian praktik, peserta didik berkesempatan mengembangkan soft skill, karakter serta  mengenali diri sendiri seperti dalam proses belajar Kurikulum Merdeka yang diaplikasikan melalui  pembelajaran berbasis projek.

“Diharapkan Ujian Praktik ini dapat mengukur pemahaman siswa dalam kompetensi keterampilan dan bisa menjadi bekal untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,”pungkasnya. (Riza Ariyatim/Zy_humas/rf)