139 Penyuluh Ikuti Silaturahmi Dengan Presiden Joko Widodo

BATANG – Sebanyak 139 Penyuluh Agama Islam baik PNS maupun Non PNS dari Kemenag Kab Batang ikut menghadiri Silaturahmi Penyuluh Agama Provinsi Jawa Tengah dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Simpang Lima Semarang pada Sabtu (14/04).
Rombongan Penyuluh Kab. Batang yang berangkat pada jam 01.00 WIB itu dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Batang H. Kudaifah, Kasi Bimas Islam H.Darwanto dan Ketua Pokjaluh Kab Batang Hj. Al Mukaromah. Perjalanan yang melelahkan itu dapat terbayarkan setelah di acara silaturahmi itu dapat secara langsung mendengarkan keterangan baik dari ketua MUI, Menteri Agama maupun Presiden Joko Widodo.
Menteri Agama RI dalam sambutanya menyatakan bahwa Penyuluh Agama merupakan corong terdepan dari Kementerian Agama, mereka langsung yang berhadapan dengan umat, maka Kementerian Agama selalu memberikan arahan dan acuan baik yang berkaitan dengan materi ceramah, ataupun khutbah, apalagi menghadapi tahun politik sekarang ini.
Dia menyerukan bahwa dalam berceramah hendaknya para penyuluh selalu mengedepankan rasa ketenangan bagi masyarakat, dan mengembalikan esensi Agama yaitu melindungi harkat dan martabat kemanusiaan, menjaga kelangsungan hidup dan perdamain umat manusia, pengetahuan keagamaaan hendaknya disampaikan sesuai dengan sumber yang pokok  dari agamanya itu dan disampaikan dengan bahasa yang baik, santun dalam ukuran kepatutan, kepantasan terbebas dari umpatan, maksiyat dan ujaran kebencian yang dilarang oleh semua agama hendaknya menjadi acuan. Isi ceramah hendaknya bernuansa mendidik dan berisi materi pecerahan yang berisi pencerahan spiritual, intelektual, dan emosional dan multi kultural.Materi ceramah diutamakan berupa nasehat, motivasi, dan pengetahuan yang mengarah pada kebaikan, peningkatan kapasitas diri,pemberdayaan umat,kesempurnaan akhlak, peningkatan kwalitas ibadah, kelestarian lingkungan,persatuan dan kesejahteraan, dan keadilan sosial. Materi yang disampaikan tidak boleh  bertentangan dengan 4 konsepsus bangsa Indonesia yang dikenal dengan 4 pilar yaitu Pancasila,UUD 1945,negara kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan tidak boleh bertentangan dengan unsur-unsur Sara Suku, Agama,Ras,golongan yang dapat menimbulkan konfik dan mengganggu kerukunan dan merusak ikatan bangsa, materi tidak bermuatan penghinaan,penodaan, atau pelecehan terhadap pandangan yang berbeda didalam ataupun antar umat dan tidak mengandung provokasi untuk melakukan tindakan diskriminatis,intimidatif dan distruktif. juga tidak bermateri politik praktis dan harus tunduk kepada hukum yang berlaku.
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pembinaannya di hadapan kurang lebih 5715 penyuluh menyatakan terimakasih atas kinerja para penyuluh yang telah ikut serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kususnya di jawa tengah. selain itu beliau menegaskan bahwa sila pertama Pancasila yantu Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai seluruh sila yang ada. Hampir 85% lebih masyarakat kita meyakini bahwa Agama merupakan hal yang sangat penting.Disetiap kesempatan Beliau bertemu dengan banyak Presiden selalu mengatakan bahwa Indonesia yang mayoritas muslim, memiliki banyak suku, keturunan,etnis, budaya yang begitu banyak namun dapat bersatu dalam wadah negara Republik Indonesia, mereka pada menyanjung atas keberhasilan kita menjaga persatuan,persaudaraan, kerukunan, dan perlu dicontoh oleh bangsa-bangsa lain .

“Setiap kali saya bertemu dengan para Presiden negara lain, saya selalu katakan bahwa Indonesia yang mayoritas muslim ini memiliki ratusan suku, budaya, keturunan,namun mereka tetap bersatu, penuh toleransi, penuh kerukunan dalam negara Republik Indonesia”. katanya.

“Kita sekarang sedang disorot oleh dunia, dijadikan contoh kaum muslimnya yang mayoritas, namun dapat menjaga kerukunan dan toleransi yang tinggi”. lanjutnya

Selain itu beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar, bila ingin menjadi negara besar yang kuat ekonominya selalu mengalami ujian dan cobaan, yang harus dihadapinya.

Presiden berpesan Sebagai penyuluh agama harus dapat menyampaikan pada masyarakat untuk tetap optimis dan mengaajak bekerja keras agar negara ini dapat menjadi negara yang besar yang kuat ekonominya. Menurut hitungan dari bank dunia dan Bapenas di tahun 2030 Indonesia akan menjadi 10 besar negara yang kuat ekonominya sedang di tahun 2045 Indonesia akan menjadi 4 besar negara yang kuat ekonominya, maka rasa optimisme itu harus kita kembangkan terus. Jangan mengembangkan hal-hal yang tidak baik, prasangka-prasangka yang tidak baik juga. Harus dapat membedakan antara kritik, mencela,mencemooh dan menjelek-njelekkan, kritik harus ada basis datanya dan memberi solusi, kalau tidak seperti itu maka disebut mencemooh dan menjelekkan, Dalam khutbah-khutbah hendaknya disampaikan tentang persatuan, kerukunan, rasa optimisme pada masyarakat.

Agama dan Negara harus berjalan beriringan bukan saling dipertentangkan, harus saling memperkokoh, disini peranan penyuluh sangat penting untuk menghadirkan Agama yang yang ramah pada umatnya dan antar umat beragama, sehingga dapat menghargai dan menghormati. Penyuluh Agama harus menjadi pemandu umatnya dalam memberikan motivasi memberikan optimisme. Aparat pemerintah dan pemuka Agama harus selalu bekerja sama untuk membangun Indonesia yang kokoh saling toleran saling pengertian bekerja sama bersinergi dan menjaga sikap pada umatnya masing-masing.
Pada bagian akhir Joko Widodo menyatakan akan berusaha paling tidak ditahun ini atau tahun depan, bahwa honor penyuluh non PNS akan dinaikkan 2 kali lipat, namun hal ini perlu di bicarakan dengan DPR, agar keinginan ini dapat diwujudkan (Zy)

 

 

Bagikan :
Translate »
Scroll to Top